Selasa, 06 April 2010

Pasar Kliwon Kudus di Jantung Kota Kudus

Kudus, Pasar Kliwon merupakan pasar terbesar di Kota Kudus. Di namakan pasar kliwon karena dulu pertama kali pasar ini hanya buka pada hari kliwon saja (penanggalan jawa). Tetapi sekarang karena sudah ramai dan menjadi pasar terbesar di Kota kudus bahkan di Karisidenan Pati maka pasar ini kemudian buka setiap hari.

Pasar yang di renovasi menjadi bangunan tiga lantai setelah mengalami kebakaran pada tahun 1996 ini merupakan pusat grosir textil dan konveksi terbesar se-karisidenan pati. Terdiri dari 2.355 kios yang 75 % nya merupakan kios grosir konveksi dan tekstil ini, di akui paling murah di tingkat Karisidenan pati bahkan mungkin jawa tengah, kata bapak haji hartono yang kami temui di kantornya.

Tidak sedikit para pedagang dari luar jawa yang mengambil dagangannya di Pasar Kliwon ini. “Seperti dari Kalimantan, Madura, terutama dari Maluku mereka mengambil barangnya di sini”.

Dengan perputaran uang yang mencapai 1.5 Milyar perhari dan menyerap tenaga kerja sekita 2.800 orang, Pasar Kliwon bisa menyumbangkan dana ke khas daerah dari pendapatan pajak secara keseluruhan sekitar 5.5 juta per harinya.

Disamping sebagai pusat grosir tekstil dan konveksi di pasar ini kita juga bisa menikmati berbagi masakan khas kudus. Dari soto kudus, nasi pindang, lentog tanjung sampai kuliner minuman seperti es dawet dan lain sebagainya.

Disamping itu pasar kliwon juga merupakan barometer peningkatan perekonomian masyarakat Kudus dan sekitarnya. Dengan melihat ramai tidaknya Pasar Kliwon kita bisa melihat perekonomian di Kota Kudus dan Sekitarnya. Jika Pasar ini ramai berarti berarti ekonomi warga masyarakat sekitar kudus secara umum relatif bagus. Begitu pula sebaliknya.

Pasar Kliwon Kudus Grosir Terbesar di Pulau Jawa Bagian Timur

Suasana Pasar Kliwon Setiap hari ramai dengan pembeli

Pasar Kliwon Kudus saat ini menjadi pusat perdagangan grosir di pulau Jawa bagian Timur , hal ini bisa dilihat para pembeli yang datang tidak hanya dari Daerah Jawa Tengah sendiri ,namun pedagang dari daerah Jawa Timur seperti Tuban, Gresik, Bojonegoro , sampai dengan Malang banyak yang berbelanja di Pasar ini. Hal ini tidak mengherankan karena sejak dahulu kota Kudus dikenal dengan para pedagangnya yang gigih dan ulet dalam memasarkan barang-barang sampai kemana-mana. Selain itu Sunan Kudus dalam sejarah penyebaran Islam di pulau Jawa dikenal juga sebagai ulama yang pandai berdagang , dan hal inilah menjadikan warga Kudus saat lalu dan sekarang terkenal sebagai pedagang –pedagang besar dengan menjual berbagai Jenis barang .

Karena kelengkapan barang dan juga harga yang bersaing itulah saat ini Pasar Kliwon menjadi tempat kulakan berbagai jenis kebutuhan dari tekstil, pakaian jadi, sepatu, berbagai jenis aksesori sampai dengan kebutuhan pokok semua ada di sana. Jika dibandingkan dengan Semarang barang-barang di pasar Kliwon ini jauh lebih beragam , sehingga pedagang dari Jawa Timur banyak yang datang setiap harinya untuk berbelanja di pasar Kliwon ini. Jika dihitung pedagang yang berjualan di pasar ini ada seribu lebih dari yang menempati los-los kecil sampai dengan kios-kios yang cukup besar dengan mempekerjakan pegawai mencapai puluhan orang. Keunikan dari Pasar dua lantai ini adalah penempatan pedagang yang merata , dalam setiap blok sehingga para pembeli yang mencari barang tidak akan kesulitan. Selain itu tempat parkirnyapun cukup luas sehingga para penjual seperti sales yang menawarkan barang atau pembeli yang mau belanja barang tidak kesulitan menempatkan kendaraan sebagai pengangkut barang. Untuk harganyapun menurut beberapa pembeli di Pasar Kliwon ini cukup murah jika dibandingkan di pasar-pasar lain , sehingga barang dari Pasar Kliwon ini jika dijual kembali didaerah lain masih mendapatkan keuntungan yang lumayan. Oleh karena itulah dari waktu ke waktu pasar ini tidak sepi dari pembeli yang datang dari berbagai penjuru kota Kudus seperti Jepara, Demak, Pati dan juga kota-kota di Jawa Timur hal ini bisa dilihat dari kendaraan yang diparkir mencapai ratusan mobil

Pasar Kliwon Kudus sebagai Pusat Grosir

Kudus, Pasar Kliwon merupakan pasar terbesar di Kota Kudus. Di namakan pasar kliwon karena dulu pertama kali pasar ini hanya buka pada hari kliwon saja (penanggalan jawa). Tetapi sekarang karena sudah ramai dan menjadi pasar terbesar di Kota kudus bahkan di Karisidenan Pati maka pasar ini kemudian buka setiap hari.

Pasar yang di renovasi menjadi bangunan tiga lantai setelah mengalami kebakaran pada tahun 1996 ini merupakan pusat grosir textil dan konveksi terbesar se-karisidenan pati. Terdiri dari 2.355 kios yang 75 % nya merupakan kios grosir konveksi dan tekstil ini, di akui paling murah di tingkat Karisidenan pati bahkan mungkin jawa tengah, kata bapak haji hartono yang kami temui di kantornya.

Tidak sedikit para pedagang dari luar jawa yang mengambil dagangannya di Pasar Kliwon ini. “Seperti dari Kalimantan, Madura, terutama dari Maluku mereka mengambil barangnya di sini”.

Dengan perputaran uang yang mencapai 1.5 Milyar perhari dan menyerap tenaga kerja sekita 2.800 orang, Pasar Kliwon bisa menyumbangkan dana ke khas daerah dari pendapatan pajak secara keseluruhan sekitar 5.5 juta per harinya.

Selasa, 30 Maret 2010

SOTO KUDUS


Jika anda sempat jalan-jalan ke pasar kliwon Kudus, Anda sangat rugi jika tidak mampir di warung Mbah Koeng. Warung Mbah Koeng sudah terkenal sejak abad 20 dan sekarang sudah turun lima generasi. Yang membuat terkesan disana adalah Soto Kudus Mbah Koeng. Jika anda sekali saja makan disana, pasti anda ketagihan.

"Laptop Murah" Pasar Kliwon

Kalau anda mampir di pasar kliwon Kudus nanti akan anda jumpai banyak sekali ruko yang memasarkan laptop dengan berbagai merek. Yang paling menarik disana yaitu tentang harga laptop. Karena di Jakarta dengan di pasar kliwon justru lebih murah di pasar kliwon. Kenapa bisa begitu ? Selidik punya selidik ternyata di Pasar Kliwon justru sudah menjalankan pasar bebas.